Langsung ke konten utama

People change, memories don't

Black and White 

Dalam hidup, kita melewati banyak hal, banyak kejadian, banyak cerita dan juga kenangan. Semua kejadian, cerita, dan kenangan kita lalui bersama orang tua, saudara, sahabat, dan orang-orang terdekat lainnya.

Saya baru menyadari bahwa semuanya benar-benar telah berubah. Teman-teman saya semasa SD, SMP, dan SMA, semuanya. Bahkan saya pun berubah. Beberapa perubahan membuat saya merasa lebih baik, namun beberapa diantaranya membuat hati saya nggak rela. Pagi ini saya baru benar-benar sadar bahwa bagaimanapun saya menganggap semua orang seperti dulu, atau sedekat dulu dengan saya, nyatanya tidak seperti itu. Saya bertanya-tanya kenapa sesuatu yang seharusnya statis, nggak berubah, harus menjadi begitu berbeda dari yang dulu. Mungkin teori Adam Smith tentang tangan-tangan tak berwujud yang mengendalikan kita secara alami memang benar. Mungkin hanya dengan berjalan atau berlari bersama waktu, kita akan menemui perubahan-perubahan itu, bermetamorfosis bersamanya. Perubahan itu membawa kita pada orang-orang yang sama sekali baru, melebarkan jarak antara kita dengan orang-orang yang lebih dulu mampir di hidup kita, atau malah semakin merekatkan kita dengan mereka.

Iya, semuanya berubah. Benar-benar berubah. Beberapa orang telah menjadi semakin dekat dengan semakin jauhnya jarak kami. Tapi, kali ini saya benar-benar sadar bahwa di setiap fase perubahan yang saya alami, saya selalu menjadi semakin jauh dengan beberapa orang yang tidak saya inginkan. Mereka telah bercakap-cakap tentang hidup mereka tanpa ada saya di dalamnya. Agaknya saya yang terlalu naif dengan menganggap apa yang telah terjadi tempo dulu tak membekas dan hanya cobaan kecil persahabatan yang akan membuat kami semakin terikat. Tapi saya salah. Semuanya nggak akan sama seperti dulu. Seperti kata Frodo Baggins, ada hal-hal yang tak bisa disembuhkan oleh waktu, luka-luka yang terlalu dalam dan telah menetap. Yang tak saya mengerti dari dulu, luka yang mana? Bukankah kita telah berpelukan dan saling meminta maaf? Bukankah... Ah, ada hal-hal yang nggak akan cukup hanya dengan kata maaf. Selalu ada luka yang masih menganga, dendam yang tak kunjung padam di sela-sela senyuman atas nama persahabatan.
Just A Memory

Apa yang pernah terucap, tertulis, bahkan terjadi nggak akan bisa terhapus begitu saja. Walaupun hanya sebuah kata atau sebuah kalimat itu akan berbeda makna jika dengan orang yang berbeda. Sekalipun kamu mengulang dengan membuat cerita yang sama tentu itu akan berbeda. Saya menerima segala perubahan yang terjadi pada semua orang terdekat saya, berubah menjadi lebih baik atau tidak berubah itu pilihan mereka, namun yang pasti kenangan tidak akan pernah berubah.

Apakah kamu setuju dengan saya, bahwa perubahan kadang menjadi sangat memuakkan? Hal-hal baik berubah memburuk karena suatu hal, senyum tulus menjadi seringaian aneh yang dipaksakan. Pagi ini saya baru benar-benar sadar bahwa bagaimanapun saya menganggap semua orang seperti dulu, atau sedekat dulu dengan saya, nyatanya tidak seperti itu. Ah, semuanya begitu berbeda. Orang-orang datang dan pergi, meninggalkan jejak langkah di hati kita, dan kita pun nggak akan pernah sama dengan kita yang dulu. Mereka yang telah hadir dalam hidup saya akan tetap tinggal disana sebagai pengingat, bahwa perubahan memang selalu terjadi tanpa bisa kita pungkiri. Mereka akan tetap tinggal di hati saya sebagai salah satu bagian terbaik dalam hidup saya, yang telah memberikan semangat ketika saya hampir ambruk, yang juga pernah menghapus air mata saya, menorehkan begitu banyak cinta di kehidupan saya.

Memories Don't Die
Pagi ini saya baru benar-benar sadar bahwa bagaimanapun saya menganggap semua orang seperti dulu, atau sedekat dulu dengan saya, nyatanya tidak seperti itu. Namun, saya sungguh bersyukur karena diantara begitu banyak perubahan yang telah terjadi, ada bagian-bagian yang tetap sama seperti dahulu tanpa dibuat-buat. Mereka menguat membentuk pondasi, membuat saya masih bisa tegak berdiri memperjuangkan mimpi. 

“Kita bisa berubah karena waktu. Sama tapi tidak akan pernah sama. Because only people change. Memories don’t”


Mjk, 31//08/2018 07.18 pm

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ukhuwah Fillah Abadan Abada Fil Jannah

Assalamualaikum.... My dearest friends, A I K O Entahlah bagaimana asal-usul terbentuk Aiko, yang jelas jika ingatanku tidak salah, Aiko corporation berdiri ketika matkul PTE Makro kali ya.. atau entahlah, cmiiw Ada yang masih belum tau arti Aiko? Wah parah..left group aja lu..wkwkwk Jadi,  Aiko  ini kata yang berasal dari bahasa Jepang,  あいこ(A - i - ko) ,  yang berarti tercinta ,  yang dicintai, tersayang.  Dalam huruf Kanji atau Chinese character, yaitu  愛 子 .  愛  berarti "cinta" dan  子  berarti "anak". Jika dalam huruf Hiragana, masing-masing dari suku kata A - i - ko memiliki makna juga gaes....  * あ(A)  berarti "Love" * い  (i )   berarti "Light" * こ  (ko)  berarti "Complete"  Wuhuuu jadi gaes, dengan kata lain,  we are the girl who complete Love and Light in this world.. haha Ukhuwah Fillah Till Jannah ya girls Semoga persaudaraan kita samp...

First Impressions : Descendants of The Sun

It’s finally here; the long-awaited and much-hyped drama  “Descendants of the Sun”  is off and running! SO MANY FEELINGS, SOMEBODY HOLD ME (preferably  Song Joong Ki ): I won’t lie. The biggest reason I started paying attention to “ Descendants of the Sun ” was because I heard that  Onew  was in it. What can I say? I’m all about anything with  SHINee . JUST LOOK AT HIS ADORABLE DUBU FACE: But after watching the  intense main trailer  and reading up on the buzz around Song Joong Ki ’s first post-military project, I was intrigued. Soldiers and doctors in a fictional disaster-torn country? A melodrama about finding love and humanity in the chaos of war? All signs pointed to this drama being pretty incredible, so I was anxious to see if it would live up to the hype. I think it’s still too early in the game to make a definitive call on this drama, but I’m enjoying it so far and I definitely plan to keep watching.  ...

Book Review : Seribu Musim Mengejar Bintang

Judul : 1000 Musim Mengejar Bintang Penulis : Charon Genre : Novel Romance Jumlah Halaman : 360 Halaman Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2011 Cetakan Kedua, 2013 Gadis desa bernama Laura bertemu dengan seorang laki-laki yang bernama Niko di sekolahnya. Niko adalah seorang laki-laki populer, terkenal ramah dan kepintarannya. Laura jatuh cinta pada pandangan pertama, dan demi cintanya kepada Niko, Laura berusaha keras untuk dapat masuk satu kelas jurusan IPA dengan Niko. 1,5 tahun tidak terbuang sia-sia ketika dia mendapati bahwa akhirnya ia dapat satu kelas dengan Niko dan berteman dengannya. Akan tetapi, Erika—kekasih Niko waktu itu sangat mencemburui kedekatan antara Laura dan Niko. Sehingga, terjadilah sebuah kesalahpahaman yang membuat Niko membenci Laura dan mengatakan bahwa dia tidak ingin berteman lagi dengan Laura. Hati Laura merasakan sakit yang teramat sangat, meskipun sulit ia tetap berusaha mewujudkan sebuah mimpi seseorang...