Hai viewers!! Ada kabar baik nih.. kalian mau belajar ke Jepang kan? Bingung gimana mau bayar biaya hidup dan biaya kuliahnya? Tenang aja gaes.. pemerintah Jepang memberikan beasiswa buat mahasiswa asing untuk mereka yang ingin belajar disana. Buat siapa aja nih? Banyak lho, buat D3, S1, S2 bahkan S3. Mau tau lebih lanjut, silahkan buka link ini (disini) ya!!
Source: KLIK
Diantara kalian pasti masih banyak yang bingung
bagaimana cara melamar beasiswa Monbusho (selanjutnya akan saya singkat
‘Monbu’), di sini saya akan menjawab pertanyaan yang banyak ditanyakan
calon-calon kouhai yang masih ketinggalan pesawat di tanah air (mohon maaf juga jika kurang lengkap karena saya bukan panitia penyelenggara Monbukagakusho :p).
Gimana sih persiapannya biar keterima Monbu?
Kamu mungkin pernah melihat tulisan ini di website Kedubes Jepang:
“Pendaftaran Beasiswa
Monbukagakusho bagi lulusan SLTA dan Sederajat untuk keberangkatan tahun
2012 dibuka pada tanggal 9 Mei 2011 dan akan ditutup pada tanggal 10
Juni 2011.”
Lalu, apakah ini peluit start
Monbu buat kamu? Kalau ‘iya’, berarti kamu rela tiket gratis pp
Soeha-Narita diambil orang lain, berarti kamu rela uang bulanan ¥123,000
dibelanjakan orang lain di Shibuya dan Harajuku, berarti kamu dengan
bodohnya melepaskan pendidikan gratis senilai jutaan yen untuk orang
lain yang sebenarnya bisa kamu dapatkan jika sekali ini saja kamu
benar-benar serius berusaha.
Lalu kapan persiapan untuk Monbu dimulai?
Untuk menjawab ini, kita lihat lagi syarat melamar Monbu: rata-rata
nilai ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir masing-masing minimal
8,4 untuk S1 dan 8,0 untuk D3/D2. Yes! Gila-gilaanlah saat kelas 3
semester 2. Kalau lebih awal dari itu, lebih bagus! Bersyukurlah, karena
nilai yang diminta cuma nilai semester 2 kelas 3, tidak seperti syarat
PMDK ke perguruan tinggi di Indonesia, yang mengharuskan record
bagus tak bernoda dari kelas 1. Ini kesempatan buat kamu yang selama
ini cuma setor tampang ngantuk di kelas. Buat kamu yang nilainya
melipir-melipir ke angka 6 saat kelas 1-2, menggila-lah saat semester
terakhir kamu di SMA. Saya yakin 80% penyumbang dana terbesar nilai
jelek kamu itu adalah penyakit malas akut. Malas bangun lebih pagi,
malas mendengarkan penjelasan guru di kelas, malas pergi ke
perpustakaan, malas belajar sampai tengah malam. Kenapa? Tidak mau
disebut geek atau kutu buku? So what, you’re a geek, but you’ve got ¥123,000 transferred into your bank account every month!
Dan tidak lupa, jangan meraih nilai di atas rata-rata dengan menyontek. Itu menjijikkan. Belajarlah dan berjuanglah dengan fair.
Lagipula, tidak ada orang yang bangun di pagi hari, lalu tiba-tiba
menjadi pintar, semuanya perlu usaha. Ketika Avada Kedavra menjadi
kutukan tak termaafkan di dunia sihir, menyontek adalah perbuatan tak
termaafkan di Jepang.
Saya anak SMK, apa bisa daftar Monbu juga?
Tentu saja. Kenapa tidak. Seperti tertulis di syarat melamar Monbu: “Pendaftaran Beasiswa Monbukagakusho bagi lulusan SLTA dan Sederajat…”.
Kalau kamu berhasil lulus seleksi D3 Monbu, kamu malah punya nilai plus
jika dibandingkan dengan lulusan SMA yang masih pelanga-pelongo di
laboratorium.
Apa kalau nilai rata-rata rapor sama ijazah udah sesuai syarat, saya pasti bakal dipanggil buat tes tertulis?
Saya bukan panitia penyeleksi jadi saya
tidak bisa menjawab pertanyaan ini dengan pasti. Saya juga tidak
tahu-menahu standar apa yang mereka pakai saat menyeleksi
lamaran-lamaran yang masuk. Tapi, seperti yang pernah saya tulis
sebelumnya, lamaran Monbu D3 pertama saya ditolak, tapi lamaran kedua
saya diterima, padahal nilainya masih yang itu-itu juga.
Saat lamaran pertama, saya melamar untuk
jurusan Fisika, padahal nilai UN Fisika saya di bawah 8,0. Saat melamar
kedua kalinya, saya pikir mungkin saya salah di sana, jadi saya banting
stir ke jurusan Kimia karena nilai rapor dan UN Kimia & Biologi saya
di atas 8,0. Toh yang saya kejar waktu itu bukan jurusannya tapi
beasiswa ke Jepangnya. Soal jurusan, pikir saya, nanti juga bisa cinta
karena biasa. Dan itu terbukti sekarang.
(Program D3), saya bingung sama bidang-bidang studi yang ditawarin buat College of Tech (Kousen)? Gimana milihnya nih?
Jurusan buat D3 dibagi dalam 2 kelompok
besar: Fisika dan Kimia. Kelompok Fisika mencakup “Mechanical
Engineering”, “Electrical and Electronic Engineering”, “Information,
Communication, and Network Engineering”, “Architecture and Civil
Engineering”, dan “Maritime Engineering”. Kimia hanya mencakup
“Materials Engineering”.
Jika pilihan pertama kamu kandangnya ada
di bagian Fisika, saat ujian tertulis nanti kamu akan diberi soal
Matematika dan Fisika. Dan begitu juga halnya dengan Kimia. Jika pilihan
pertama kamu ada di bagian “Materials Engineering”, kamu harus belajar
Matematika dan Kimia untuk ujian tertulis nanti.
Intinya, kamu memilih kelompok Fisika
saja atau Kimia saja. Saat melamar Monbu, pilihan 1 dan 2 saya ada di
jurusan Kimia, sementara pilihan 3 saya ada di jurusan Fisika. Lalu Pak
Kabul (pegawai Bagian Pendidikan Kedubes Jepang) menghubungi saya kalau
saya ada keliru di bagian itu. Alhasil, cuma dua pilihan yang
dipertimbangkan untuk Monbu. Tuh kan, kesalahan saya di masa lalu bisa
jadi pelajaran buat kamu-kamu sekarang. Jadi, jangan takut-takut buat
salah.
Oh iya, berikut ini adalah fakta-fakta soal Major College of Tech yang saya temukan setelah sampai di Jepang:
- Kelompok Fisika, terutama Mechanical Engineering itu minim cewek. Di sekolah saya, kelas mekanik yang seangkatan dengan saya tidak ada murid ceweknya sama sekali. Di kousen yang lain juga begitu. Di beberapa tempat yang agak mendingan, murid ceweknya bisa dihitung dengan jari kaki. Jurusan Fisika yang murid ceweknya agak banyak adalah “Architecture and Civil Engineering”. Jadi, buat kamu yang ingin dikelilingi cowok-cowok Jepang saat belajar di kelas, silakan memilih jurusan Fisika.
- Jurusan yang ada di kolom kanan, bisa dipilih lagi saat kamu belajar di Jepang. Yang penting itu, kamu anak Mekanik, anak Listrik, ataukah anak Material. Penjurusan bisa diganti lagi, sesuai minat dan nilai-nilai kamu setelah 1 tahun belajar di kousen.
- Ketika ditanya jurusan mana yang lebih unggul, saya tidak bisa menjawabnya dengan pasti, karena jurusan unggulan masing-masing kousen itu beda-beda. Misalnya di sekolah saya, yang unggulan itu jurusan Material Engineering. Beberapa sensei di sini kadang-kadang bercanda “lebih baik kamu pindah saja ke jurusan Arsitektur” ketika ada murid yang tidak bisa menjawab pertanyaan mudah. Tapi, di kousen lain, yang unggulan itu justru jurusan Arsitektur. Semoga saja jurusan kamu pas jadi unggulan di kousen nanti. Apa untungnya? Kamu bisa bertemu lebih banyak orang yang pintar, dan tidak lupa rajin luar biasa, jadi kamu bisa tertular semangat belajar mereka dan jadi lebih pintar. Bukankah itu alasan kamu belajar jauh-jauh ke Jepang?
P.S. Cara memilih jurusan untuk S1 hampir
sama dengan D3. Intinya, kamu memilih jurusan IPS saja, IPA-a saja,
atau IPA-bc saja. Untuk D2, silakan memilih jurusan sesuka hati.
Kalau ijazahnya belum dibagikan, apa boleh daftar pakai SKHU saja?
Tentu saja. Kalau ijazah kamu belum
dibagikan, berarti orang-orang lain yang seangkatan dengan kamu juga
juga tidak mungkin daftar Monbu pakai ijazah. Dan mengingat tanggal
pendaftaran Monbu yang lebih cepat dari pembagian ijazah, tidak ada cara
lain, selain kamu daftar memakai SKHU.
Source: KLIK
| LINK (Situs Informasi Belajar ke Jepang) | |||
![]() ![]() |
|||



Komentar
Posting Komentar